Skip to main content

Full text of "Seri Buku Kecil Pengobatan Untuk AIDS"

See other formats


SERI BUKU KECIL 



Pengobatan untuk 
AIDS: 
Ingin Mulai? 



Oleh Chris W. Green 




spiritia 



J I. J ohar Baru Utara V No. 17, J ohar Baru, J akarta 10560 
Telp: (021) 422 5163, 422 5168, Fax: (021) 4287 1866, 
E-mail: info@ spiritia.or. id. Situs web: http://spiritia.or.id 



April 2009 



Pengobatan 
untuk AIDS: 
Ingin Mulai? 

Penyusun: 

Chris W. Green. 

Foto Sampul: 

Orang yang peduli dengan HIV/ AIDS. 
Lay Out: 

Yayasan Surviva Paski, Yogyakarta. 
Tel: (0274) 415175 

Illustrasi: 

Andreas Pundung Istiawan. 
ISBN 979-97494-2-5 

© 2009 Yayasan Spiritia 
Edisi April 2009 



Bila mengutip isi buku ini mohon sebutkan sumbernya. 

Informasi dalam buku ini berdasarkan pada data dari 
penelitian terakhir yang ada pada saat penerbitan. Untuk 
keterangan lebih lanjut, silahkan menghubungi dokter atau 
Yayasan Spiritia, pada alamat yang ada di sampul belakang 
buku ini. 



Buku ini tidak untuk diperjualbelikan. Buku bisa diminta di 
J I. J ohar Baru Utara V No. 17, J ohar Baru, J akarta 10560 
atau melalui telepon Telp: (021) 422 5163, 422 5168 
Fax: (021) 4287 1866, E-mail: info@ spiritia. or.id 



seri buku kecil 



Daftar Isi 



Pengantar 2 

Penghargaan pada Edisi Pertama 3 

Ringkasan 4 

Apakah Pengobatan AIDS Itu? 6 

Bagaimana Terapi Itu Bekerja? 7 

Apakah Manfaat ART? 8 

Siapa yang Membutuhkan ART? 10 

Apakah Indikasi untuk Memulai ART? 11 

Gejala klinis 11 

J umlah CD4 11 

Limfosit Total 13 

Viral load 13 

Kriteria untuk mulai ART 13 

Mulai Setelah AIDS 14 

Apakah Kita Siap Mulai ART? 16 

Dampak pada Hidup 16 

Kepatuhan dan resistansi 17 

Efek samping 19 

Mulai dengan Kombinasi Apa? 20 

Setelah Mulai ART 23 

Pemantauan efek samping 23 

Dampak terapi 24 

Bagaimana kita tahu bila ART tidak bermanfaat lagi? ...25 

Mengganti/Berhenti ART 27 

Sepuluh Tips untuk Memakai ART 29 

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan 30 

Nama obat antiretroviral di Indonesia 37 

Catatan 38 



pengobatan untukAIDS: ingin mulai? 



Pengantar 



Terdapat banyak survei yang menunjukkan bahwa kebutuhan utama 
dari orang yang hidup dengan HIV/AIDS (Odha) adalah 
pengobatan. Seperti telah kita ketahui, sampai saat ini belum ada 
obat yang dapat menyembuhkan HIV. Tetapi sekarang ada obat 
baru yang dapat memperpanjang hidup dan/atau meningkatkan 
mutu hidup Odha. Namun kita mungkin juga mendengar bahwa 
pengobatan ini sangat mahal, sulit dipakai, dan tidak mudah 
diperoleh. Ada efek samping yang cukup berat. Diperlukan banyak 
tes yang mahal dan yang tidak tersedia secara merata di Indonesia. 
Kita tidak tahu ke mana untuk mencari informasi yang benar 
mengenai pengobatan ini, dan siapa yang bisa membantu kita 
mengambil keputusan apakah kita sebaiknya mulai pengobatan 
tersebut. 

Buku ini ditulis untuk membantu menghadapi masalah ini. 
Sasaran buku ini adalah Odha, serta pendampingnya yang akan 
memegang peranan penting dalam keberhasilan pengobatan ini. 

Masalah ini memang cukup rumit, dan sulit dijelaskan secara 
singkat atau dengan kalimat sederhana. Pasti kita harus membaca 
buku ini beberapa kali sehingga dapat menangkap dan memahami 
semuanya. Pasti akan muncul beberapa pertanyaan lagi, dan 
diharapkan pertanyaan ini dapat terjawab oleh dokter atau konselor 
lain. Sebagian pertanyaan mungkin dapat dijawab dengan membaca 
Lembaran Informasi (LI) Yayasan Spiritia. Lembaran informasi ini 
sering menjadi rujukan dalam buku ini dengan menyebut nomornya 
(misalnya, LI 413). Jika ada istilah yang tidak jelas, coba baca LI 999 
— Daftar Istilah. Bila teman-teman ingin memperoleh seri Lembaran 
Informasi ini, silakan menghubungi Yayasan Spiritia pada alamat di 
sampul belakang. 

Informasi lebih lengkap lagi dapat diperoleh dari Internet, 
khususnya di situs web Spiritia <http:/ / spiritia. or.id>. 

jika masih ada pertanyaan, atau komentar dan masukan tentang 
buku ini, silakan kirim ke Yayasan Spiritia melalui surat, E-mail, SMS 



seri buku kecil 



atau telepon — atau pun melalui forum di situs web Spiritia. Spiritia 
siap membantu teman-teman dalam semua upaya yang berhubungan 
dengan HIV/AIDS. 

Selamat membaca! Semoga teman-teman dapat memperoleh 
pengobatan yang cocok dan pengobatan tersebut akan berhasil! 



Penghargaan pada Edisi Pertama 

Penulis mengucapkan beribu terima kasih kepada Daniel Marguari, 
Koordinator Proyek di Spiritia, yang mendesak diterbitkan buku 
untuk membantu orang yang mempertimbangkan mulai ART; 
kepada Dr. Eric van Praag, ahli pengobatan untuk HIV/ AIDS di 
Family Health International (FHI) yang membuat banyak usulan dan 
koreksi pada draft pertama; kepada Idik yang mengusulkan 
perubahan pada susunan, yang ternyata jauh lebih jelas; kepada 
Dr. Hendra Widjaja yang mengedit terbitan kedua buku ini; kepada 
Kurniawan Rachmadi dan teman-teman di Pokdisus AIDS RSCM/ 
FKUI, bukan hanya atas koreksinya, tetapi lebih penting atas 
upayanya untuk memudahkan akses ART untuk semua Odha di 
Indonesia; dan kepada ratusan orang yang hidup dengan HIV/AIDS 
di Indonesia yang memberi masukan dan umpan balik, serta 
memberi semangat pada penulis. 



pengobatan untukAIDS: ingin mulai? 



Ringkasan 



❖ Terapi antiretroviral (ART) adalah pengobatan manjur yang dapat 
memperpanjang hidup Odha, tetapi tidak dapat menyembuhkan 
infeksi HIV. Untuk tetap menekan jumlah virus di tubuh kita, 
ART harus dipakai terus-menerus. 

4> Tidak semua Odha membutuhkan ART. ART hanya dibutuhkan 
apabila sistem kekebalan tubuh kita melemah. Ini dapat dilihat 
melalui gejala klinis, atau dengan tes darah yang disebut limfosit 
total atau CD4. 

4« ART bisa dimulai walaupun kita dalam keadaan sakit berat. 
Sering kali ART dapat memulihkan infeksi yang berhubungan 
dengan AIDS. Namun sebaiknya kita memulainya segera sebelum 
jatuh ke AIDS. 

ART tersedia gratis untuk semua Odha di Indonesia yang 
memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan 
(Depkes) dalam Pedoman ART. ART ini hanya tersedia melalui 
sejumlah rumah sakit rujukan ARV yang ditetapkan oleh Depkes. 
Kebanyakan jenis obat antiretroviral (ARV) belum terjual di 
apotek, dan yang ada masih cenderung mahal. 

❖ Ada semakin bukti bahwa mulai ART lebih dini adalah lebih baik 
buat kesehatan kita jangak panjang. Namun kriteria untuk mulai 
ART gratis belum mencerminkan bukti ini. 

4* Disarankan kita mulai dengan kombinasi tiga obat. Walau obat ini 
tersedia gratis, kita harus menyediakan biaya konsultasi dokter, tes 
laboratorium dan administrasi rumah sakit. 

❖ Seperti obat lain, ART dapat menyebabkan efek samping. Efek 
samping ini dapat berat tetapi hal ini jarang terjadi. Namun 
sebaiknya kita belajar mengenai efek samping yang dapat 
disebabkan oleh obat yang kita pakai. 

Setelah kita mulai memakai ART, hasil dan efek sampingnya harus 
sering dipantau. Ini dapat dilakukan tanpa tes laboratorium yang 
mahal atau canggih. 



seri buku kecil 



❖ Obat ini biasanya harus diminum dua kali sehari secara terus- 
menerus. Jika kita lupa atau terlambat, virus di tubuh kita dapat 
menjadi kebal atau resistan terhadap obat yang kita pakai. 

4> Bila resistansi ini muncul, kombinasi yang kita pakai tidak efektif 
lagi. Jadi kepatuhan pada jadwal minum obat sangat penting. 
Sebaiknya kita mencari dukungan untuk membantu kita tetap 
patuh sebelum kita mulai. Ada beberapa cara yang dapat 
membantu agar kita tidak lupa. 

4* Jika kita juga terinfeksi dengan TB atau hepatitis, ini dapat 
mempersulit pengobatan. Dalam keadaan ini, ada beberapa 
petunjuk yang sebaiknya kita pahami dahulu sebelum kita 
memulai ART. 

4> Hubungan dengan dokter kita sangat penting. Sebaiknya kita 
belajar dahulu dari buku seperti ini, kemudian membahas 
semuanya dengan dokter. Mungkin sebaiknya bila kita mencatat 
pertanyaan yang kita ingin sampaikan sebelum kita datang ke 
tempat praktik dokter — lihat buku kecil Spiritia "Pasien 
Berdaya". 

❖ Periksa ke dokter secara berkala (setiap 3—6 bulan, atau sesuai 
dengan permintaan dokter) untuk menilai kesehatan secara umum 
dan melakukan tes darah (termasuk CD4 dan viral load, jika 
mungkin). Juga kita dapat membahas strategi pengobatan dan 
pencegahan. 

❖ Kita sebaiknya aktif sebagai anggota tim perawatan kesehatan 
kita. Memberi tahu dokter tentang masalah apa pun, dan 
meminta dokter agar menjelaskan semuanya pada kita dalam cara 
yang dapat kita paham. 

❖ Semakin kita mengetahui tentang infeksi dan pengobatan HIV, 
semakin baik kita dapat menilai risiko dan manfaat pilihan terapi 
kita. Sebaiknya kita belajar dari semua sumber informasi, 
termasuk dari pengalaman teman sebaya. 

4» Untuk informasi lebih lanjut, ada seri Lembaran Informasi 

Yayasan Spiritia, yang meliputi semua masalah yang berhubungan 
dengan ART, termasuk jenis obat, efek samping, dan masalah 
lain. Hubungi Spiritia dengan alamat di sampul belakang. 



pengobatan untukAIDS: ingin mulai? 



Apakah Pengobatan AIDS Itu? 



Kita sering mendengar bahwa 'AIDS tidak dapat diobati.' Ini 
sebetulnya salah! Sekarang sudah ada obat yang dapat menekan 
jumlah HIV, virus penyebab AIDS, di tubuh kita. Dengan 
penggunaan obat ini, ada harapan HIV tidak ditemukan lagi di 
dalam darah kita, walaupun masih ada virus di tempat 
persembunyian lain di tubuh kita. Tetapi, agar menjadi paling efektif, 
kita harus memakai sedikitnya tiga obat sekaligus, yang disebut 
sebagai kombinasi tiga obat. Kombinasi obat ini dikenal sebagai 
terapi antiretroviral atau ART. Terapi ini harus dipakai terus-menerus 
agar tetap efektif. ART tidak dapat memberantas HIV dari seluruh 
tubuh kita, jadi tidak dapat menyembuhkan kita dari infeksi HIV. 

Sebelumnya, ART sangat mahal dan sulit diperoleh di Indonesia. 
Namun sekarang, ART disediakan secara gratis oleh pemerintah 
melalui rumah sakit rujukan ARV, dan secara teoretis setiap orang 
dapat menjangkau ART di mana saja di negara ini. 

Hasilnya, semakin banyak Odha mempertimbangkan apakah 
sebaiknya mulai memakai ART, dan jika begitu, kapan sebaiknya 
pengobatan dimulai? Buku ini akan coba membantu kita mengambil 
keputusan tersebut. 




seri buku kecil 



Bagaimana Terapi Itu Bekerja? 



HIV melumpuhkan sistem kekebalan tubuh kita. Sistem ini 
diperlukan untuk melawan dan mengatasi infeksi yang menyerang 
tubuh kita. HIV terutama menyerang sel CD4 dalam sistem 
kekebalan tubuh. HIV 'membajak' sel CD4 ini dan memakainya 
sebagai pabrik untuk membuat virus baru dalam jumlah besar. Virus 
yang baru ini kemudian menyerang sel CD4 lain, dan semakin lama 
jumlah sel CD4 yang sehat semakin berkurang. Sistem kekebalan 
tubuh kita dirusak sehingga tubuh kita tidak mampu lagi melawan 
infeksi. 

Obat antiretroviral (ARV) membantu kita dengan menghambat 
proses pembuatan HIV dalam sel CD4, dengan demikian 
mengurangi jumlah virus yang tersedia untuk menularkan sel CD4 
baru. Akibatnya sistem kekebalan tubuh kita dilindungi dari 
kerusakan dan mulai pulih kembali, seperti ditunjukkan oleh 
peningkatan dalam jumlah sel CD4 kita. 




pengobatan untukAIDS: ingin mulai? 



Apakah Manfaat ART? 

Ada beberapa manfaat yang didapat dari memakai ART, antara lain: 

1. Menghambat perjalanan penyakit HIV 

❖ Untuk orang yang belum mempunyai gejala AIDS, ART akan 
mengurangi kemungkinan menjadi sakit 

❖ Untuk orang dengan gejala AIDS, memakai ART biasanya 
mengurangi atau menghilangkan gejala tersebut. ART juga 
mengurangi kemungkinan gejala tersebut timbul di masa 
depan 

2. Meningkatkan jumlah sel CD4 

❖ Sel CD4 adalah sel dalam sistem kekebalan tubuh yang 
melawan infeksi. Pada orang HlV-negatif, jumlah CD4 
biasanya antara 500 sampai 1.500. Setelah terinfeksi HIV, 
jumlah CD4 cenderung berangsur-angsur menurun. Bila 
jumlah CD4 turun di bawah 200, maka kita lebih mudah 
terkena infeksi oportunistik, misalnya PCP atau tokso 

❖ Jika kita memakai ART maka diharapkan jumlah sel CD4 
akan naik lagi sehingga dapat dipertahankan dalam jumlah 
yang lebih tinggi 

3. Mengurangi jumlah virus dalam darah 

❖ HIV sangat cepat menggandakan diri. Oleh karena itu, jumlah 
virus dalam darah dapat menjadi tinggi. Semakin banyak virus, 
semakin cepat perjalanan infeksi HIV. ART dapat 
menghambat penggandaan HIV, sehingga jumlah virus dalam 
darah kita tidak dapat diukur. Ini disebut sebagai tingkat tidak 
dideteksi 

❖ Setelah kita mulai ART, jumlah virus dalam darah akan turun 
secara drastis. Setelah beberapa bulan diharapkan virus dalam 
darah menjadi tidak terdeteksi 



seri buku kecil 



4. Merasa lebih baik 

❖ Kita akan merasa jauh lebih sehat secara fisik beberapa 
minggu setelah kita mulai ART. Nafsu makan akan muncul 
kembali dan berat badan kita akan mulai naik. Kita merasa 
lebih enak dan nyaman 

* Walaupun begitu, tidak berarti kita tidak dapat menularkan ke 
orang lain. Kita harus tetap memakai kondom waktu 
berhubungan seks dan menghindari memakai jarum suntik 
secara bergantian jika kita memakai narkoba suntikan 




f 



pengobatan untukAIDS: ingin mulai? 



Siapa yang Membutuhkan ART? 



Tidak semua orang dengan infeksi HIV membutuhkan ART. 
Sekarang sebagian besar ilmuwan sepakat bahwa kita sebaiknya 
memulai ART baru sebelum kita masuk masa AIDS. Hal ini dapat 
terjadi hingga sepuluh tahun atau mungkin lebih setelah kita 
terinfeksi. Namun cara menentukan kapan sebaiknya mulai 
penggunaan ART tidak mudah. 

Para dokter memakai istilah 'indikasi' yang artinya tanda atau 
gejala yang dapat menjadi alasan dilakukan suatu tindakan, dalam hal 
ini mulai memakai ART. Biasanya indikasi ini berupa tanda/gejala 
klinis atau hasil tes laboratorium. Hal ini akan dibahas pada bagian 
berikut. Namun ada masalah lain yang penting kita pertimbangkan 
dahulu. Hal ini termasuk masalah keuangan dan apakah kita siap 
memakai ART. Masalah ini akan dibahas pada bab selanjutnya. 




seri buku kecil 



Apakah Indikasi untuk Memulai ART? 



Tidak ada jawaban yang sederhana pada pertanyaan ini. Tubuh kita 
tidak seperti mesin; tidak bisa ditentukan persyaratan yang dapat 
diukur untuk menentukan kapan harus diservis. Jika kita terlambat 
memulai ART, maka ada risiko kesehatan kita akan memburuk, 
bahkan dapat menjadi gawat. Sebaliknya ART yang dimulai terlalu 
dini mungkin memberikan sedikit manfaat dibandingkan 
kerugiannya, yaitu efek samping, biaya, dan sebagainya. 

Gejala klinis 

Keputusan tentang kapan memulai ART biasanya didasari keadaan 
klinis kita. Kita sebaiknya diperiksa secara berkala oleh dokter yang 
berpengalaman dalam pengobatan HIV. Dia akan menilai kita 
berdasarkan riwayat infeksi oportunistik dan penyakit yang 
berhubungan dengan HIV yang lain di daerah kita. Dengan 
informasi ini, dia akan menentukan kita sampai ke stadium penyakit 
HIV yang mana. Depkes menetapkan empat stadium penyakit HIV, 
yaitu: 

4« Stadium 1: Tanpa gejala 

* Stadium 2: Penyakit ringan 

❖ Stadium 3: Penyakit sedang 
4» Stadium 4: Penyakit berat 

Stadium kita ditetapkan berdasarkan infeksi oportunistik (lihat 
LI 500) atau gejala infeksi HIV yang kita alami. Kriteria untuk mulai 
ART didasari stadium kita bersamaan dengan jumlah CD4 atau 
TLC. 



J umlah CD4 

Jumlah CD4 merupakan salah satu petunjuk penting untuk 
menentukan kapan harus mulai ART. ART sebaiknya dimulai 
sebelum jumlah CD4 turun di bawah 200. Kita diusulkan mulai 
mempertimbangkan ART setelah jumlah CD4 turun di bawah 350. 
Perlu diingat bahwa, walaupun jumlah CD4 biasanya menurun 



pengobatan untukAIDS: ingin mulai? 



kurang lebih rata-rata 50-60 sel per tahun, kadang kala jumlah ini 
dapat merosot lebih cepat. Lagi pula, jumlah CD4 dapat naik-turun; 
cara mengukur jumlah CD4 tidak begitu persis, dan ada perbedaan 
antara laboratorium yang mengukurnya, dan dengan waktu (pagi, 
siang, sore) pengambilan darah. Jumlah CD4 juga akan berubah 
tergantung pada kesehatan umum kita dan beberapa masalah lain. 
Oleh karena itu, jika kita memakai jumlah CD4 sebagai patokan, 
maka penting untuk memantau jumlah CD4 setiap enam bulan dan 
memperhatikan kecenderungan penurunan jumlah CD4, bukan 
angka saja. Satu cara untuk memantau kecenderungan jumlah CD4 
adalah membuat grafik dari hasil pemeriksaan berkala. Setiap kali 
kita melakukan tes CD4, setelah kita menerima hasilnya, kita dapat 
menambah satu titik, seperti ditunjukkan di Grafik 1. Dengan ini kita 
diberikan waktu untuk belajar mengenai ART dan menyiapkan diri 
sebelum ini menjadi mendesak. 

Jika jumlah CD4 kita turun lebih cepat daripada yang 
diperkirakan, kita mungkin sebaiknya mengulangi tes CD4 setelah 
beberapa minggu. Seperti dibahas di atas, ada beberapa alasan 
mengapa jumlah CD4 dapat turun lebih cepat, termasuk kesalahan 



Grafik 1 : Contoh Kecenderungan Jumlah CD4 

700 t 




seri buku kecil 



di laboratorium. Jadi masuk akal untuk tes ulang. Lihat LI 124 untuk 
informasi lebih lanjut tentang tes CD4. 



Limfosit Total 

Tes CD4 tidak tersedia di banyak daerah di Indonesia, dan jika pun 
ada, harganya mungkin mahal. Jika tidak mungkin memperoleh 
jumlah CD4, maka limfosit total merupakan alternatif. Tes limfosit 
total jauh lebih murah, dan dapat dilakukan di hampir semua 
laboratorium. Hubungan antara limfosit total dan CD4 tidak 
sempurna, tetapi sebagian besar pakar mengusulkan bahwa ART 
sebaiknya dimulai jika limfosit total turun di bawah 1.200. Sekali lagi, 
masuk akal untuk memantau limfosit total secara berkala dan 
menentukan kecenderungan penurunannya. Itu dapat dilakukan 
dengan grafik seperti Grafik 1 . 

Viral load 

Pengukuran viral load (lihat LI 125) tidak diperlukan untuk 
menentukan kapan mulai ART. Namun ukuran ini dapat memberi 
informasi tambahan yang berguna jika bisa dilakukan. Jika viral load 
relatif tinggi (di atas 100.000), kemungkinan jumlah CD4 kita akan 
menurun lebih cepat, sehingga kita akan membutuhkan ART lebih 
cepat. Namun viral load lebih penting untuk memantau keberhasilan 
ART setelah kita mulai. 



Kriteria untuk mulai ART 

Depkes sudah menetapkan kriteria untuk mulai ART secara gratis 
sebagaimana berikut: 

4> Stadium penyakit HIV 4: Mulai ART tanpa memperhatikan 
jumlah CD4 atau TLC 

* Stadium penyakit HIV 3: Mulai ART bila jumlah CD4 di bawah 
350, atau tidak diketahui 

* Stadium penyakit HIV 2: Mulai ART bila jumlah CD4 di bawah 
200 atau TLC di bawah 1.200 

* Stadium penyakit HIV 1: Hanya mulai ART bila jumlah CD4 
ditentukan di bawah 200 



pengobatan untukAIDS: ingin mulai? 



Mulai Setelah AIDS 

ART sebaiknya dimulai sebelum muncul infeksi oportunistik yang 
gawat, misalnya PCP atau tokso. Infeksi ini biasanya tidak dialami 
jika jumlah CD4 kita di atas 200. Infeksi ini dapat diobati, tetapi 
penyakit ini menimbulkan penderitaan, dan biaya pengobatan dapat 
lebih besar daripada harga ART. 

Tetapi ART masih efektif walaupun kita mengalami infeksi jenis 
itu. Justru, ART dapat menjadi cara terbaik untuk mengobati infeksi 
tersebut dan mencegah munculnya yang lain. Ada banyak contoh 
orang dengan jumlah CD4 yang sangat rendah, bahkan di bawah 20, 



Boks 1-TidakAda Kata Terlambat 

Pada 1999, kadar CD4 saya 190. Karena saya tidak mungkin membiayai ART, 
saya stres, tetapi mencoba tidak memikirkannya. 

Pada Februari 2002 saya jatuh sakit dengan PCP, sebuah infeksi 
oportunistik. Hampir dua bulan saya dirawat di RS, namun kondisi kian 
memburuk. Saya sudah putus asa sehingga dokter hampir menyerah. Jumlah CD4 
tinggal 17, saya tergeletak tak berdaya menunggu ajal menjemput. 

Akhirnya seorang membantu membiayai ART selama satu tahun untuk saya. 
Saya langsung memakai kombinasi tiga obat antiretroviral versi generik dari India 
yang diperoleh melalui Pokdisus. Seminggu setelah saya mulai memakainya, saya 
sudah merasa lebih baik dan dokter mengizinkan saya pulang. Tiga bulan 
kemudian jumlah CD4 sudah naik menjadi 100. 

Saat ini saya sudah delapan bulan memakai ART dan semakin hari kelihatan 
semakin membaik, dengan berat badan yang semula 48 kg sudah menjadi 71 kg. 
Terbukti ART ini sangat membantu dan memberi harapan. Yang terpenting adalah 
semangat dan disiplin dari yang memakainya. 

Saya terus berusaha agar tidak lupa meminum obat, karena saya merasa 
obat ini sangat penting buat saya. Ke mana pun saya pergi, obat itu selalu saya 
bawa agar sewaktu meminumnya tidak terlambat dan tidak lupa. 

Yuni, Jakarta 



seri buku kecil 



yang pulih setelah mulai ART (Boks 1). Tidak ada kata tedambat 
untuk memulai ART, walaupun kita harus sadar bahwa harapan 
hidup orang yang mulai ART pada tahap AIDS sangat lanjut 
mungkin tidak sama dengan orang yang mulai lebih dini, dan tidak 
semua orang yang mulai ART dalam keadaan sekarat dapat 
diselamatkan. 

Ada bukti bahwa, semakin lambat ART dimulai, semakin 
mungkin terapi akan gagal. Kepatuhan pada jadwal pengobatan 
semakin penting jika ART dimulai agak terlambat, jadi jauh lebih 
baik jika ART dimulai sebelum infeksi oportunistik terjadi. 



pengobatan untukAIDS: ingin mulai? 



16 



Apakah Kita Siap Mulai ART? 

Persyaratan yang paling penting untuk mulai ART adalah kesiapan 
kita. Ada banyak bukti bahwa ART akan lebih berhasil jika kita 
mempunyai banyak informasi tentang obat ARV dan efek 
sampingnya, dan tersedianya jaringan dukungan untuk membantu 
kita agar patuh pada pengobatan. Yang tidak kalah penting adalah 
hubungan baik dengan dokter. 

ART bukan pengobatan yang menyembuhkan. ART dapat 
menekan jumlah virus sehingga tidak menimbulkan penyakit. Tetapi 
virus hanya ditekan selama kita meminum ARV secara teratur, jika 
kita berhenti memakainya, penyakit akan mulai muncul lagi. Jadi 
sekali kita mulai memakai ART, kita seharusnya memakainya terus- 
menerus seumur hidup agar kita tetap sehat. 

Dampak pada Hidup 

Kita sebaiknya juga mempertimbangkan dampak ART pada 
kehidupan kita. Beberapa tahun yang lalu, penggunaan ART berarti 
kita harus menelan lebih dari 20 pil per hari. Sekarang ART jauh 
lebih mudah. Namun kita masih harus menelan sedikitnya satu pil 
setiap 12 jam; kita tidak boleh lupa atau terlambat minum obat. 
Setiap hari dan untuk seumur hidup. Beberapa pil mungkin harus 
diminum dengan perut kosong, sedangkan yang lain harus diminum 
pada waktu makan. Ada jenis obat yang harus disimpan dalam 
lemari es. Ada yang harus diminum setiap delapan atau 12 jam, dan 
tidak boleh diminum terlambat. Beberapa orang menganggap 
bahwa hal ini berdampak negatif pada kehidupan - hidupnya 
menjadi dikuasai oleh ART. 

Apakah kita siap menerima ini? Mungkin sebaiknya kita 
membahas ini dengan seseorang yang dekat pada kita, yang dapat 
mengingatkan kita. Jika kita sering bepergian, kita juga harus 
mempertimbangkan bagaimana kita bisa merencanakan dan 
mengatur obat waktu kita jauh dari rumah. 



seri buku kecil 



Ada beberapa cara untuk membantu kita dengan keputusan ini. 
Beberapa orang melakukan uji coba dengan memakai permen; satu 
permen dianggap sama dengan satu pil, dan dipakai sesuai dengan 
jadwal terapi yang akan dipakai. Ini dilakukan selama satu atau dua 
minggu sebelum mulai memakai pil yang sesungguhnya, untuk 
menentukan apakah ada kesulitan, untuk mencari jadwal yang terbaik 
buat kita, dan untuk membiasakan diri pada jadwal tersebut. 

Sebetulnya, seperti ART menjadi jauh lebih sederhana sejak 
pertama diluncurkan, proses penyederhanaan ini akan terus berjalan. 
Jadi pasti kita tidak akan memakai obat yang sama sepuluh tahun 
lagi; ART satu pil sekali sehari sudah menjadi baku di negara maju, 
dan ada harapan nanti akan disediakan ART sebulan sekali. Kapan 
kemajuan ini diwujudkan di Indonesia? Mungkin sebagian tergantung 
pada advokasi kita... 

Kepatuhan dan resistansi 

Kepatuhan pada jadwal pengobatan adalah sangat penting. Jika 
tingkat obat dalam darah kita menjadi terlalu rendah, maka virus di 
tubuh kita dapat menjadi kebal (resistan) terhadap obat ARV yang 
kita pakai (lihat LI 126). Bila hal ini terjadi, maka obat yang kita pakai 
menjadi tidak efektif terhadap jenis virus baru ini. 

Beberapa ahli menganggap bahwa bila kita lebih dari dua kali 
sebulan lupa minum obat, maka jenis virus yang resistan dapat 
muncul. Bila ini terjadi, terapi akan mulai gagal sehingga kita mungkin 
harus mengganti semua obat yang kita pakai. Obat baru ini 
kemungkinan lebih mahal atau lebih sulit diperoleh. 

Bagaimana bila kita memakai terlambat? Sulit memastikan 
kelonggaran, dan jangan panik bila kadang kala telat 1-2 jam. Tetapi 
bila hal ini terjadi, sebaiknya kita berintrospeksi untuk menentukan 
mengapa kita terlambat, dan mencari cara untuk menghadapinya agar 
tidak terjadi lagi, atau pun terjadi lebih sering. 

Untuk membantu agar tidak lupa minum obat, kita dapat 
mencoba kotak obat khusus, yang mempunyai tujuh ruang kecil, satu 
ruang untuk setiap hari. Kotak diisi pada awal minggu dan setiap hari 
kita diingatkan untuk minum obat. Kotak obat sekarang sudah 



pengobatan untukAIDS: ingin mulai? 



Boks 2-Mendorong Kepatuhan Melalui SMS 
Kakak saya meminta saya untuk mengingatkannya minum obat dua kali dalam 
sehari pada waktu yang ditentukannya. Karena saya tidak selalu bertemu 
dengannya, maka saya menggunakan SMS (yang murah dan praktis) untuk 
mengingatkannya. 

Meng-SMS dia sudah menjadi rutinitas. Untuk mengatasi kebosanan, saya 
berkomitmen untuk tidak akan mengirim SMS dengan kalimat yang sama setiap 
kalinya tetapi tetap berhubungan dengan pengobatan, misalnya "obat jgn lupa!", 
"pengobatan barat!", "telan ARV lebih baik daripada nganggur." Komitmen itu 
menantang saya untuk kreatif, dan karenanya saya sulit kelupaan 
mengingatkannya. Lagipula, setelah beberapa lama, kakak saya sudah tahu juga 
kalau ada SMS pada jam minum obat, itu pasti dari saya untuk 
mengingatkannya, dan membuatnya setelah obatnya diminum berpikir "SMS aneh 
apa lagi yang si Oki kirim nih..." 

Kata-kata baru juga untuk mencegah kebosanan kakak saya karena sering kali 
dia lebih disiplin dari saya dan sudah minum obat lebih dulu sebelum SMS saya 
sampai. Kan sekarang banyak SMS-SMS yang lucu, yang bergambar, dan banyak 
lainnya. Yang pasti HP-nya jangan sampai habis baterai, karena sesekali saya 
merasa sangat bersalah jika gagal, lupa, ketiduran atau tidak bisa 
mengingatkannya. Apalagi melihat dampak dari ketidakpatuhan minum obat. 



Oki, Jakarta 



tersedia di apotek di hampir semua kota besar di Indonesia, tetapi 
jika ada kesulitan memperolehnya, silakan menghubungi Yayasan 
Spiritia. 



•I t! 



•N 



Tetap bertahan pada tingkat kepatuhan yang tinggi ini 
membutuhkan disiplin pribadi yang tinggi, dan bantuan agar selalu 



seri buku kecil 



ingat minum obat. Beberapa orang memakai jam weker. Yang lain 
menyetel alarm pada HP-nya. Tetapi yang paling penting adalah 
dukungan orang yang dekat dengan kita. 

Kita harus cari anggota keluarga, teman atau orang lain yang siap 
mengingatkan kita pada waktu kita harus minum obat. Ini dapat 
seseorang dalam rumah kita, atau mungkin ada teman yang siap 
mengingatkan kita melalui telepon, atau pun dengan SMS (Boks 2). 

Jika kita ragu apakah kita dapat mencapai tingkat kepatuhan itu, 
maka kita sebaiknya bicara dengan dokter tentang cara lain untuk 
membantu kita selalu patuh pada jadwal pengobatan. 

Efek samping 

Yang sering mempengaruhi kepatuhan kita adalah efek samping obat 
(lihat LI 550). Sebagian besar obat (bukan hanya ARV!) dapat 
mengakibatkan efek samping pada beberapa orang, walaupun ini 
jarang menjadi berat. Kita harus ingat bahwa semua obat adalah 
racun. Efek samping paling cenderung muncul pada awal 
penggunaannya dan hilang sendiri setelah beberapa minggu. 
Tergantung pada jenis obat, terdapat efek samping seperti mual, 
muntah, diare, dan/ atau sakit kepala yang berat. Ada jenis obat yang 
kadang kala mengakibatkan impian yang aneh. Selain itu ada juga 
efek samping yang biasanya hanya diketahui melalui tes laboratorium, 
termasuk gangguan fungsi hati atau ginjal, dan anemia (kurang darah 
merah). Beberapa efek samping dapat menjadi gawat jika tidak 
ditangani dengan tepat dan segera. Efek samping lain baru muncul 
setelah beberapa bulan atau pun beberapa tahun. Efek samping ini 
jelas mempengaruhi kehidupan kita. 

Kita sebaiknya membaca lembaran informasi tentang masing- 
masing obat untuk informasi lebih lanjut. Dengan ini, kita dapat 
sadar tentang efek samping yang mungkin terjadi, dan 
membicarakannya dengan dokter sebelum kita memulai ART. 

Namun sebaiknya kita tidak terlalu takut akan efek samping. 
Asal obat dipakai sesuai dengan dosis, sebagian besar orang hanya 
mengalami efek samping yang sangat ringan, bahkan tidak 
merasakan sama sekali. 



pengobatan untukAIDS: ingin mulai? 



Mulai dengan Kombinasi Apa? 



Pada saat kita memutuskan untuk memulai terapi antiretroviral, 
bagian penting dari keputusan ini adalah obat apa yang akan kita 
pakai. 

Pertanyaan pertama adalah berapa banyak jenis obat yang 
sebaiknya kita pakai. Pada awal 1990-an, hanya sedikit jenis obat 
antiretroviral yang tersedia, dan saat itu sebagian besar dokter 
meresepkannya satu jenis obat saja. Ini disebut monoterapi. Pada 
1995 diketahui bahwa kerugian dari monoterapi jauh lebih besar 
daripada manfaatnya: resistansi cepat terjadi, bukan hanya pada jenis 
obat yang dipakai tetapi juga pada semua obat lain sejenis. 
Monoterapi sekarang sangat tidak dianjurkan lagi. Kita tidak boleh 
memakai satu obat antiretroviral saja. 

Kemudian muncul pendekatan untuk memakai dua obat yang 
berbeda. Pendekatan ini lebih efektif, dan menawarkan manfaat 
untuk beberapa tahun pada beberapa kasus. Namun lambat laun 
virus di tubuh kita menjadi resistan terhadap kombinasi dua obat 
yang kita pakai, dan terapi menjadi gagal. Ini berarti dua obat 
tersebut tidak lagi efektif, dan hal ini akan menyulitkan pemilihan 
kombinasi lain yang dapat mengendalikan virus. Jadi, walaupun 
pilihan terapi kombinasi dua obat lebih murah dalam jangka pendek, 
pendekatan ini bisa menjadi lebih berbahaya untuk jangka panjang. 
Karena itu, terapi dua obat sekarang tidak dianjurkan lagi. 

Pada umumnya, dokter mengusulkan mulai ART dengan 
kombinasi tiga obat, yang di negara maju disebut terapi antiretroviral 
yang sangat manjur [highly active antiretroviral therapj/HAAKT). Terapi 
ini umumnya mencakup dua jenis obat dari golongan yang disebut 
NRTI, dan satu dari golongan NNRTI atau satu dari golongan PI. 



seri buku kecil 



NRTI yang paling tersedia di Indonesia adalah AZT, 3TC, ddl 
dan d4T. Kombinasi dua apa pun dari obat ini dapat 
dipertimbangkan sebagai dasar ART, kecuali AZT + d4T — kedua 
obat ini tidak boleh dipakai sekaligus, ddl dan d4T dapat 
mengakibatkan neuropati perifer (lihat LI 555), jadi mungkin 
sebaiknya tidak memakai kedua obat ini sekaligus. Umumnya kita 
mulai dengan kombinasi AZT + 3TC (yang digabung dalam satu pil 
dengan nama Duviral). Namun bila kita mengalami anemia (Hb 
rendah), kemungkinan AZT akan diganti dengan d4T. 

Saat ini, pilihan obat ketiga yang baku untuk kombinasi ARV di 
Indonesia adalah nevirapine dari golongan NNRTI. Bila kita 
mempunyai masalah hati, atau mengalami ruam berlebihan dengan 
penggunaan nevirapine, obat ini umumnya diganti dengan efavirenz, 
juga dari golongan NNRTI. 

Kombinasi dua NRTI plus satu NNRTI ini disebut sebagai 
rejimen lini pertama. Walau kita mungkin harus mengganti satu atau 
lebih obat dalam rejimen ini karena masalah efek samping, 
kombinasi tetap disebut sebagai lini pertama. 

Bila terjadi kegagalan terapi akibat munculnya virus yang resistan, 
kita harus mengganti sedikitnya dua obat dalam kombinasi ini 
dengan obat baru. Kombinasi baru ini disebut sebagai rejimen lini 
kedua. Rejimen lini kedua yang baku di Indonesia sekarang adalah 
tenofovir (NRTI) plus Aluvia (PI), dengan tetap memakai 3TC. 
Kadang 3TC juga diganti dengan ddl, tetapi kombinasi tenofovir 
plus ddl tidak dianjurkan. 

Tanyakan pada dokter tentang dosis setiap obat, berapa banyak 
pil yang harus diminum, dan kapan pil itu harus diminum. Minta 
penjelasan tentang apa yang sebaiknya kita lakukan jika kita terlambat 
minum obat — apakah sebaiknya kita tetap minum walaupun 
terlambat, atau menggandakan dosis pada jadwal minum berikutnya, 
atau hanya meminum dosis berikut seperti biasa. 



pengobatan untukAIDS: ingin mulai? 



Perhatikan bahwa, waktu mulai memakai nevirapine, dosis yang 
dianjurkan pada dua minggu pertama adalah setengah (satu tablet 
per hari) dari dosis yang berikutnya (dua tablet per hari). Hal ini 
diusulkan untuk mengurangi kemungkinan muncul kemerahan pada 
kulit (gatal-gatal) yang tidak jarang dialami sebagai efek samping 
nevirapine. 

Nama kebanyakan obat yang dicatat di atas adalah nama 
generik. Semuanya juga mempunyai nama merek, tetapi karena ARV 
di Indonesia didatangkan dari berbagai produsen, nama tersebut 
dapat berbeda-beda. Lihat halaman 37 untuk nama yang paling 
umum. 




seri buku kecil 



Setelah Mulai ART 



Setelah kita mulai ART, dokter akan memantau dampak terapi 
tersebut. Pada awalnya, kita khawatir akan efek samping yang 
mungkin terjadi, tetapi kita juga ingin tahu apakah terapi ini berhasil. 

Pemantauan efek samping 

Pada minggu-minggu pertama, kita harus mengamati efek samping 
apa saja yang diakibatkan oleh obat. Bisa jadi efek samping yang 
berat bahkan mematikan, walaupun hal ini jarang terjadi. Kita 
mungkin mengalami gejala seperti mual, sakit kepala, atau ruam 
(gatal-gatal) pada kulit. Keluhan ini biasanya ringan dan cepat hilang 
sendiri tanpa pengobatan. Tetapi jika gejala ini tidak menghilang atau 
menjadi lebih berat, maka kita sebaiknya tidak menunggu terlalu 
lama untuk melapor ke dokter. 

Efek samping lain mungkin tidak memperlihatkan gejala yang 
jelas, tetapi masih dapat mengakibatkan kedaruratan medis. Kadang 
kala beberapa obat dapat mengganggu fungsi hati kita, yang harus 
dipantau dengan tes darah yang disebut tes fungsi hati. Nevirapine 
dapat mengakibatkan masalah semacam ini, dan sebagian besar 



Boks 3-Kekuatan Pikiran 

Sering kali kita dengar bahwa orang yang memakai plasebo (pil gula tanpa obat) 
mendapatkan manfaat seperti orang yang memakai obat benar. Ini karena 
mereka yakin bahwa apa yang mereka pakai adalah baik buat mereka. 

Jika kita yakin bahwa suatu obat adalah 'racun', ada kemungkinan lebih 
besar kita akan mengalami efek samping, dan pengobatan akan kurang efektif. 
Sebaliknya, jika kita yakin bahwa obat yang kita pakai adalah baik buat kita, 
ada kemungkinan lebih besar kita akan mendapatkan manfaat, dan pengalaman 
keseluruhan akan lebih baik (misalnya efek samping yang sangat ringan). 

Jangan meremehkan kekuatan pikiran dalam kesehatan dan pemulihan. Ini 
dapat sangat mempengaruhi! 



pengobatan untukAIDS: ingin mulai? 



dokter mengusulkan tes fungsi hati (SGPT/ ALT) setiap dua atau 
empat minggu untuk 12 minggu pertama setelah kita mulai memakai 
obat ini. 

Efek samping lain baru dapat dilihat dalam jangka waktu yang 
lebih lama sampai beberapa tahun. Kita sebaiknya belajar tentang 
efek samping yang mungkin diakibatkan semua obat yang kita pakai 
— lembaran informasi untuk masing-masing obat menawarkan 
informasi ini — dan memperhatikan jika gejala atau keluhan muncul. 
Jika kita mengalami efek samping apa pun, maka segera 
memeriksakan diri ke dokter. Mungkin ada obat yang dapat 
mengurangi keluhan tersebut. 

Efek samping sering dapat dikurangi dengan pengobatan 
tradisional. Akupunktur dan refleksi sering kali efektif untuk 
mengurangi keluhan, begitu juga dengan jamu-jamuan. Tetapi kita 
harus hati-hati karena jamu dapat berinteraksi dengan obat 
antiretroviral (lihat LI 407). Sebaiknya kita memberi tahu dokter 
tentang semua obat lain termasuk jamu yang kita pakai, agar dokter 
dapat mengawasi adanya interaksi obat yang merugikan. 

Kita dapat mengurangi kemungkinan dan beratnya efek 
samping dengan memperhatikan asupan gizi. Kita mungkin 
sebaiknya memakai suplemen vitamin dan zat mineral, meningkatkan 
penggunaan beberapa jenis makanan, serta mengurangi atau 
menghindari beberapa jenis makanan lain. Kita sebaiknya belajar 
tentang kebutuhan gizi kita sebelum mulai memakai ART, dan 
mungkin coba menemukan seorang ahli gizi yang profesional. 

Dampak terapi 

Pasti kita dan dokter ingin mengetahui keberhasilan terapi. Cara 
terbaik untuk melakukan ini ialah memantau keadaan klinis kita. 
Tanda terbaik adalah peningkatan berat badan yang dipantau dan 
dicatat secara teratur dan berkala. Juga penurunan infeksi 
oportunistik adalah tanda jelas keberhasilan terapi. Sebagai tambahan, 
ada manfaat jika bisa memantau jumlah CD4 atau limfosit total 
secara berkala, serta viral load, jika memungkinkan. Namun ART 
dapat dipantau secara efektif tanpa sarana tes ini. 



seri buku kecil 



Tujuan utama ART adalah untuk menurunkan jumlah virus 
dalam darah sampai di bawah jumlah yang dapat dideteksi oleh tes 
viral load. Biasanya tingkat yang tidak terdeteksi ini akan dicapai 
dalam 16-30 minggu. Pada waktu yang sama, jumlah CD4 akan 
naik, biasanya 200—300. Jika terapi bekerja baik, viral load tetap tidak 
terdeteksi dan jumlah CD4 meningkat atau stabil. Jika mungkin, 
dokter kita ingin memantau viral load dan jumlah CD4 secara 
berkala. Jika perbaikan klinis dengan terapi cukup memuaskan, 
sebaiknya jumlah CD4 diukur setiap enam bulan — harus dicatat 
bahwa limfosit total tidak dapat dipakai untuk memantau terapi. 
Namun, jika dokter ragu tentang kepatuhan kita pada terapi, atau 
kemajuan klinis tidak memuaskan, dokter mungkin akan minta agar 
tes ini lebih sering dilakukan dan disertai tes viral load jika 
memungkinkan. 

Bagaimana kita tahu bila ART tidak bermanfaat lagi? 

Viral load yang menjadi terdeteksi kembali atau jumlah CD4 yang 
turun merupakan tanda bahwa terapi tidak bekerja seperti yang 
diharapkan. Ini mungkin terjadi karena kita cenderung lupa minum 
obat — hanya kita yang tahu persis mengenai kepatuhan kita. Bila ini 
alasannya, maka kita dengan dokter harus mencari cara untuk 
meningkatkan kepatuhan kita. Jika tidak ada perbaikan, maka kita 
mungkin harus mengganti kombinasi obat, karena virus dalam tubuh 
kita telah resistan terhadap kombinasi yang kita pakai. 

Jika tidak mungkin mengukur viral load, maka jumlah CD4 
dapat menjadi petunjuk keberhasilan terapi. Jika ada kecenderungan 
jumlah CD4 mulai menurun, ini merupakan petunjuk kegagalan 
terapi. Biasanya viral load lebih cepat menunjukkan kegagalan terapi, 
tetapi jumlah CD4 masih dapat dipakai untuk pemantauan. 

Bila tes CD4 tidak dapat dilakukan, maka pemantauan ART 
tergantung pada gejala klinis dan pemantauan berat badan. Jika berat 
badan menurun tanpa alasan yang jelas, ini mungkin menunjukkan 
kegagalan terapi. Kambuhnya gejala klinis tertentu seperti kandidiasis 
menunjukkan bahwa terapi tidak bekerja dengan baik. Namun jika 



pengobatan untukAIDS: ingin mulai? 



ini terjadi dalam beberapa minggu setelah kita mulai ART, apalagi 
bila jumlah CD4 kita sangat rendah waktu kita mulai terapi, hal ini 
kemungkinan disebabkan pulihnya kembali sistem kekebalan kita. 




seri buku kecil 



Mengganti/Berhenti ART 

Kita mungkin harus mengganti kombinasi obat yang kita pakai, atau 
justru berhenti memakai ART, karena beberapa alasan. Walaupun 
jarang terjadi, kita mungkin merasa efek samping obat terlalu 
menyulitkan kita. Atau efek tersebut menjadi begitu berat sehingga 
kita dalam keadaan bahaya jika kita tidak berhenti meminum obat. 
Terapi mungkin gagal. Atau mungkin stok ARV tertentu habis. 

Efek samping biasanya diakibatkan oleh hanya satu obat dari 
kombinasi tiga obat, dan kemungkinan dokter dapat menentukan 
obat mana yang menjadi penyebab, jika ini mungkin, obat tersebut 
sebaiknya cepat diganti dengan obat lain yang kurang mungkin 
menyebabkan masalah. Misalnya, jika kita memakai kombinasi AZT 
+ 3TC + nevirapine, dan kita mulai mengalami anemia (kurang sel 
darah merah), ini adalah efek samping yang umum dari AZT. AZT 
ini (sebuah NRTI) sebaiknya diganti pada kombinasi dengan NRTI 
lain, misalnya d4T. Tidak perlu mengganti obat lainnya dalam 
kombinasi (Boks 4). 



Boks 4-Anemia Memaksakan Mengganti Obat 

Darah saya diambil untuk dites pada hari pertama saya mulai ART dengan 
kombinasi AZT + 3TC + nevirapine. Ternyata CD4 saya adalah 9, dan Hb 
6,5, dua-duanya sangat rendah. Pantas saya rasa sangat lemas! Hb rendah itu 
menunjukkan anemia (kurang darah merah) yang cukup parah. Padahal AZT 
dapat menyebabkan anemia sebagai efek samping. Karena itu, dokter 
mengusulkan saya untuk ganti AZT dengan d4T. Ini saya laksanakan setelah 
beberapa hari tanpa masalah besar. Sekarang saya sudah tiga bulan memakai 
ART, dan kesehatan saya jauh lebih baik. Saya sudah kembali ke Papua dan 
mulai menjadi aktivis di antara suku-suku yang sangat rentan terhadap AIDS di 
sini. 

Eta, Papua 



pengobatan untukAIDS: ingin mulai? 



Jika ART mulai gagal sebagaimana dilihat dari pengamatan klinis, tes 
viral load, jumlah CD4 maupun tanda lain, kita harus mengganti 
sedikitnya dua obat dalam kombinasi dengan yang lain. Perubahan 
ini disebut sebagai pengalihan pada rejimen lini kedua, seperti 
dibahas di atas. 

Jika kita berhenti ART, kemungkinan jumlah virus akan 
meningkat kembali. Viral load kita akan naik, dan jumlah CD4 akan 
turun. Ini berarti kita harus memperhatikan munculnya infeksi 
oportunistik. Penurunan jumlah CD4 mungkin lebih cepat 
dibandingkan sebelum kita mulai ART, jadi mungkin kita sebaiknya 
memantaunya lebih sering, atau lebih waspada memperhatikan gejala. 

Jika kita berhenti dengan cara yang teratur, 
risiko timbulnya resistansi dapat ditekan menjadi 
sangat kecil. Bila kita memakai rejimen lini 
pertama, sebaiknya kita berhenti 
penggunaan NNRTI (nevirapine 
atau efavirenz) dulu, terus 
memakai kedua NRTI, dan 
kemudian berhenti semuanya satu 
minggu kemudian. 




seri buku kecil 



Sepuluh Tips untuk Memakai ART 



1. Carilah dokter yang kita anggap paling cocok. Berusaha menjalin 
hubungan saling percaya dengan dia dan stafnya. Bersikaplah jujur 
dengan dokter dan jika ada masalah dengan obat atau kepatuhan, 
maka kita sebaiknya membicarakan permasalahan secara terus 
terang. 

2. Memeriksakan diri ke dokter sedikitnya setiap enam bulan sekali. 
Bisa lebih sering jika ada masalah, atau kita mengalami efek 
samping dari pengobatan. 

3. Belajar mengenai HIV dan pengobatannya. Jika kita mengerti 
dasar-dasar tentang HIV, dan aspek terapinya, kita bisa lebih 
terlibat dengan kesehatan kita sendiri. Kita juga akan lebih 
memahami apa yang dibicarakan oleh dokter. 

4. Meminum obat sesuai dengan jadwal harian, jangan mengurangi 
dosis dengan alasan ada efek samping. Meminum obat tepat pada 
waktunya, jika kita tidak sanggup berdisiplin, maka sebaiknya kita 
berhenti minum semua obat dan mulai lagi setelah kita siap. 

5. Memperoleh kotak obat dengan tujuh ruang kecil: satu untuk 
setiap hari dalam satu minggu. Mengisi kotak ini setiap hari 
Minggu malam untuk minggu berikut. 

6. Minta bantuan dari seseorang dalam keluarga atau teman dekat 
agar mengingatkan kita waktu harus minum obat. 

7. jangan sampai kehabisan obat. jaga agar selalu ada persediaan 
obat untuk sedikitnya satu minggu. Hubungi dokter secepatnya 
jika hanya tinggal cukup untuk satu minggu. 

8. Selalu membawa persediaan obat secukupnya waktu bepergian, 
jangan memasukkan obat ke dalam koper jika naik pesawat — 
karena ada kemungkinan bagasi salah terkirim atau hilang. 

9. Sebelum meminum obat apa pun, baik obat resep maupun tanpa 
resep, pastikan bahwa obat tersebut tidak berinteraksi dengan 
obat antiretroviralnya. 

10. Ingat: tidak ada harapan tanpa perjuangan... 



pengobatan untukAIDS: ingin mulai? 



Pertanyaan yang Sering Ditanyakan 



T: Saya dengar pemerintah hanya menjanji ketersediaan ARV untuk 
satu tahun ke depan. Jika saya berhenti setelah satu tahun, apa 
dampaknya? Apakah saya bisa kembali mulai memakai obat yang 
sama nanti? 

J: Jika kita harus berhenti ART, maka kita harus menyetop semua 
obat sekaligus. Karena obat golongan NNRTI (nevirapine atau 
efaviren2) berada lebih lama di tubuh kita, sebaiknya kita berhenti 
memakainya satu minggu sebelum kita berhenti penggunaan obat 
ARV lain — sebaiknya kita bicara dengan dokter sebelum 
memutuskan untuk berhenti. Asal kita berhenti sekaligus, 
kemungkinan virus di tubuh kita tidak menjadi resistan terhadap 
obat yang kita pakai. Jelas kondisi kesehatan kita akan memburuk 
selama kita tidak memakai ART, dan mungkin kita harus 
memakai obat pencegahan infeksi oportunistik. Namun ini tidak 
akan menjadi lebih buruk dibanding kita tidak pernah memakai 
ART. Bila kita memulai ART kembali dengan kombinasi sama 
pada waktu CD4 kita turun mendekati 200 atau kita mulai 
mengalami gejala, maka kemungkinan ART akan seefektif seperti 
waktu kita pertama memakainya. 

T: Saya seorang perempuan. Apakah ada perbedaan antara 
pengobatan untuk perempuan dan laki-laki? 

J: Walaupun ada beberapa perbedaan antara HIV di perempuan 
dan laki-laki, belum ada bukti yang memberi kesan adanya 
perbedaan kapan pengobatan harus dimulai untuk perempuan. 
Tambahannya, ada penelitian yang menunjukkan bahwa HIV 
pada perempuan dapat diobati secara efektif waktu hamil. Dan 
ART selama kehamilan akan mengurangi secara bermakna 
kemungkinan penularan HIV pada bayi. 



seri buku kecil 



T: Bagaimana jika saya lupa minum obat? 

j: Hampir semua orang kadang-kadang lupa atau terlambat minum 
obat, akan tetapi ada perbedaan antara sekali-kali melupakan dan 
lupa beberapa kali seminggu. Jika kita sering terlambat atau lupa, 
mungkin lebih baik kita berhenti ART sampai kita lebih mampu 
memakainya sesuai dengan jadwal. Ini akan menghindari 
kemungkinan akan timbulnya resistansi. 

Kita harus meminum obat kita setiap hari. Tidak ada hari libur 
untuk ART. 

Jika kita ingat bahwa kita lupa satu dosis, biasanya sebaiknya kita 
meminumnya segera setelah kita ingat. Namun, jika kita hanya 
ingat waktu kita akan memakai dosis berikut, janganlah 
digandakan. Tidak ada manfaat meminum dua dosis bersamaan. 

T: Jika saya mengalami efek samping, bolehkah saya mengurangi 
dosis/ takaran obat agar efek samping hilang? 

J: Dosis/takaran obat ditentukan agar penggandaan virus ditekan 
secara maksimal. Hal ini mengurangi kemungkinan munculnya 
resistansi terhadap obat. Tetapi jika dosis yang dipakai tidak 
cukup, maka akan cepat timbul resistansi sehingga terapi akan 
gagal. Untuk menghindari ini, kita selalu harus memakai dosis 
penuh, dan tidak boleh dikurangi atau sering terlupakan. 

Untuk beberapa obat seperti nevirapine, dosis diberikan dengan 
takaran yang lebih rendah pada minggu-minggu awal agar tubuh 
kita dapat menyesuaikan dengan obat tersebut. Penting juga kita 
memperhatikan dosis khusus ini untuk menghindari efek samping 
yang lebih berat pada awal terapi. 



pengobatan untukAIDS: ingin mulai? 



T: Saya punya teman yang mengalami efek samping yang cukup 
berat waktu dia mulai memakai ART, dan saya takut saya akan 
mengalami hal yang sama. Apa yang saya harus lakukan? 

J: Memang sedikit orang mengalami efek samping yang cukup 
berat pada awal penggunaan ART. Kadang-kadang timbul gatal 
yang luar biasa. Biasanya gejala ini hilang setelah beberapa 
minggu. Hal ini sering terjadi jika nevirapine dimulai dengan dosis 
penuh — seharusnya kita memakai setengah dosis pada dua 
minggu pertama. Sering kali efek samping dapat hilang dengan 
mengobati gejala, atau dengan pengobatan tradisional. Namun 
jika efek samping menjadi gawat, maka kita harus menghentikan 
ART, dan gejala akan menghilang dengan sendirinya. Tidak ada 
kerugian pada kita, selain kita tidak dapat manfaat dari ART. 
Kesehatan kita tidak lebih buruk dibanding jika kita tidak 
mencoba ART. Dan ada kemungkinan kita dapat memakai 
kombinasi obat lain yang cocok. 

Walaupun efek samping pada sedikit kasus dapat gawat, ini tidak 
berarti gawat darurat. Jika kita khawatir atau merasa efek 
samping menjadi gawat, sebaiknya kita menghentikan semua obat 
dan secepatnya melaporkan masalah ini ke dokter. 

T: Saya dengar saya harus diawasi dengan ketat oleh teman atau 
keluarga setelah saya mulai ART. Katanya mungkin ada efek 
samping yang begitu berat sehingga saya harus dilarikan ke UGD 
di rumah sakit. Tidak ada orang di rumah saya yang dapat 
mengawasi saya. Jadi apakah sebaiknya saya menunda mulai 
ART? 

J: Kita mengusulkan teman atau salah satu anggota keluarga untuk 
mengingatkan kita minum obat sesuai dengan jadwal dan tidak 
lupa minum obat. Efek samping tidak akan muncul tiba-tiba, dan 
biasanya tidak begitu gawat. Kemungkinan Anda harus dilarikan 
ke UGD sangat kecil! 



seri buku kecil 



T: Jumlah CD4 saya masih tinggi (di atas 350) tetapi viral load saya 
tinggi juga, di atas 100.000. Apakah sebaiknya saya secepatnya 
memulai ART? 



J: Walaupun pedoman yang bedaku di AS menganjurkan dokter 
dan pasien mempertimbangkan untuk memulai ART dalam kasus 
seperti ini, hal ini belum disetujui oleh pedoman di Indonesia. 
Namun dalam keadaan ini, sebaiknya kita mendesak pada dokter 
agar kita boleh mulai lebih dini. 

T: Jumlah CD4 saya adalah 9. Apakah saya terlambat untuk 
memulai ART? 

J: Hampir tidak ada kata terlambat untuk memulai ART. Ada 
banyak teman yang memulai ART pada waktu sekarat, dan 
sekarang pulih kembali. Asal kita tidak pernah mengalami infeksi 
oportunistik yang merusak tubuh kita secara permanen, ART 
akan sangat efektif memulihkan kesehatan kita selain kita juga 
dapat terhindar dari infeksi oportunistik. Namun diperkirakan 
efek ART mungkin tidak akan seefektif seperti orang yang mulai 
lebih dini. Kepatuhan pada jadwal obat menjadi lebih penting lagi 
untuk Anda. Dalam keadaan ini, jelas ART sebaiknya segera 
dimulai. 

Kadang kala, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sudah 
sangat rusak, infeksi oportunistik akan kambuh lagi setelah mulai 
ART. Ini terjadi karena dengan pulihnya sistem kekebalan tubuh 
kita mulai kuat lagi melawan infeksi, dengan akibat munculnya 
gejala sakit. Efek ini akan hilang setelah beberapa waktu tetapi 
kalau sampai terjadi maka dapat sangat mengganggu. 



pengobatan untukAIDS: ingin mulai? 



T: Saya juga terinfeksi hepatitis C (HCV). Sebaiknya saya mengobati 
hepatitis dahulu atau HIV dahulu? 

J: Mengobati HCV bersama dengan HIV agak rumit dan masih 
belum ada kesepakatan di antara para pakar. Biasanya diusulkan 
mengobati HCV dahulu, asal HlV-nya belum gawat, yaitu CD4 
di atas 350 dan belum ada gejala penyakit HIV. Jika sudah masuk 
masa AIDS, lebih baik mulai mengobati HlV-nya dahulu, dan 
menunda pengobatan HCV hingga CD4 sudah naik. Justru, 
terapi HCV berhasil dengan membantu sistem kekebalan tubuh 
berlawan dengan virus, dan kemungkinan terapi tersebut akan 
efektif dengan CD4 rendah adalah lebih kecil. 

Obat HIV dapat mempengaruhi hati kita, yang juga diperberat 
oleh HCV. Jadi kadang-kadang hati kita tidak dapat menerima 
ART. Ini dapat diketahui melalui tes fungsi hati, yang mungkin 
harus lebih sering dilakukan setelah kita mulai ART. Namun 
banyak orang dengan infeksi HCV bersama HIV dapat menjalani 
ART tanpa efek samping yang terlalu berat. 

Lihat juga buku kecil Spiritia 'Hepatitis Virus dan HIV 

T: Berapa lama ART akan berhasil? 

J: Terapi antiretroviral dengan kombinasi tiga obat telah dipakai 
selama lebih dari 12 tahun. Jika kita sangat patuh, kita dapat 
berharap memakai kombinasi yang sama untuk bertahun-tahun. 
Banyak pakar beranggapan bahwa dengan ART ada harapan 
Odha dapat meninggal karena tua, bukan karena HIV. 

T: Apakah manfaat dan risiko memulai ART lebih dini? 

J: Manfaat: 

• Pengendalian virus lebih mudah dicapai dan dipertahankan 

• Munculnya resistansi lebih sulit jika viral load menjadi tidak 
terdeteksi 

• Menunda atau mencegah kerusakan pada sistem kekebalan 
tubuh 



seri buku kecil 



Risiko: 

• Mungkin ada efek samping yang berat 

• Munculnya resistansi lebih cepat jika viral load tetap terdeteksi 

• Dampak negatif pada kehidupan — hidup menjadi dikuasai 
oleh ART 

T: Apakah manfaat dan risiko menundakan ART? 
J: Manfaat: 

• Menghindari dampak negatif pada kehidupan 

• Menghindari efek samping 

• Mengurangi risiko munculnya resistansi 

• Tidak mempengaruhi pilihan pengobatan masa depan 

Risiko: 

• Mungkin kerusakan pada sistem kekebalan tubuh menjadi 
permanen 

• Mungkin sulit mengendalikan viral load 

T: Saya terinfeksi HIV, tetapi viral load saya tidak terdeteksi. Apa 
artinya? Apakah saya sembuh? 

J: Sayang, ini tidak berarti Anda telah sembuh dari HIV atau AIDS. 
Ini berarti bahwa jumlah HIV dalam darah adalah begitu rendah 
sehingga tes viral load tidak dapat mengukurnya. Anda masih 
terinfeksi HIV dan masih harus berperilaku yang tidak berisiko, 
misalnya tidak memakai narkoba suntikan bergantian dan 
memakai kondom jika berhubungan seks. Anda sebaiknya juga 
tetap periksa ke dokter secara teratur dan berkala. 

T: Tes menunjukkan bahwa saya juga terkena tuberkulosis (TB). 
Bolehkah saya memakai ART? 

J: Ini keadaan yang cukup sering terjadi. TB ada penyebab utama 
kematian Odha, jadi jelas TB aktif harus ditangani dengan baik. 
Namun obat TB cukup manjur, dan efek samping obat tersebut 
dapat serupa dengan ART. Bila kedua terapi dimulai pada waktu 
yang sama, dan terjadi efek samping, dokter sulit menentukan 



pengobatan untukAIDS: ingin mulai? 



apakah disebabkan oleh obat TB atau oleh ARV. Karena TB 
dapat mematikan, terapi TB masalah darurat, dan harus dimulai 
dulu. Oleh karena itu, pedoman mengusulkan, bila CD4 di 
bawah 200, terapi TB dimulai secepatnya, dan ART dimulai 
setelah efek samping terapi TB sudah hilang, umumnya setelah 2- 
3 minggu. 

Bila CD4-nya di atas 200, pedoman mengusulkan langsung 
dimulai terapi TB, dan ART dimulai setelah fase intensif terapi 
TB sudah selesai, umumnya dua bulan. 

Jika TB tidak aktif, ada obat murah yang dapat mengurangi 
kemungkinan TB-nya akan menjadi aktif, tetapi jangka terapinya 
agak lama — enam atau sembilan bulan. 

Lihat juga buku kecil Spiritia 'HIV & TB.' 

T: Dari mana saya dapat memperoleh informasi lebih lanjut? 

J: Pertama, bicara dengan dokter. Hubungan kita dengan dokter 
sangat penting. Hasil ART jauh lebih baik jika ada hubungan baik 
antara pasien, dokter, konselor, dan teman yang mendukung 
dengan kepatuhan. 

Selain itu, membaca Lembaran Informasi Yayasan Spiritia. Ada 
lebih dari 130 lembaran yang meliputi topik termasuk ART, 
infeksi oportunistik, efek samping, dll. 

Bila ada akses ke Internet, ada banyak informasi di situs web 
Spiritia, termasuk juga ada fasilitas tanya-jawab secara anonim. 

Hubungi kelompok dukungan sebaya dan organisasi layanan 
Odha terdekat. Alamatnya dapat diperoleh dari Yayasan Spiritia. 



seri buku kecil 



Nama obat anti retroviral di Indonesia 



Nama 
generik 


Nama 
lain 


Nama 
merek 


Takaran 


3TC 


lamivudin 


Hiviral, 
Epivir 


1 tablet 150mg, 2 x/hari 


AZT 


zidovudin 


Reviral, 
Retrovir 


1 tablet 300mg, 2x/hari 


d4T 


stavudin 


Stavex 


1 kapsul 30mg, 2x/hari 


ddl 


didanosin 


Videx 


Berat badan >60 kg: 2 tablet 

200mg, 1X/hari 

Berat badan <60kg: 2 tablet 

19K m n 1 Y/hari 
IZOlIiy, lA/lldll 

Bila dipakai bersamaan 
dengan TDF: 

Berat badan >60 kg: 2 tablet 
izomg, lA/nan 
Berat badan <60kg: 2 tablet 
100mg, 1X/hari 


AZT + 3TC 




Duviral, 
Combivir 


1 kaplet 2X/hari 


Tenofovir 


TDF 


Viread 


1 tablet 300mg, 1X/hari 


Efavirenz 




Efavir, 
Stoorin 


1 pil 600mg, 1X/hari 


Nevirapine 




Neviral, 
Nevirex 


1 tablet 200mg, 
2X/hari 


Lopinavir/r 


LPV/r 


Kaletra 
Aluvia 


2 tablet 200mg, 
2X/hari 



pengobatan untukAIDS: ingin mulai? 



Catatan 



seri buku kecil